Senin, 30 Januari 2012

Artikel 10 (Iwan Setiawan)











ACTIVATING STUDENTS AUTONOMOUS LEARNING BY USING CAMTASIA STUDIO 
TO CREATE ADVERB CLAUSES TUTORIAL VIDEO 

Iwan Setiawan 
Universitas Mulawarman 

Abstract: This article is intended to offer an alternative way in teaching English grammar in the classroom. Many teachers teach grammar by giving explanations and exercises to students and then the students do the exercises that their teachers have been prepared. In other word, teachers mostly take part as the central of teaching and learning. In recent years, the use of technological aids, especially those related to computers, has increasingly become a common feature of the classroom. To involve students actively in teaching and learning process in the classroom, teachers need to assign students to do task relating to topics that they are going to study in the classroom. In order to understand the use of adverb clauses, students can be assigned to create a tutorial video by using Camtasia Studio. 

Keywords: autonomous learning, camtasia studio, teaching grammar, adverb clauses

Abstrak: Artikel ini dimaksudkan untuk menawarkan cara alternatif dalam mengajar tata bahasa Inggris di kelas. Banyak guru mengajar tata bahasa dengan memberikan penjelasan dan latihan untuk siswa dan kemudian siswa melakukan latihan yang telah dipersiapkan oleh guru mereka. Dengan kata lain, kebanyakan guru mengambil bagian sebagai pusat pengajaran dan pembelajaran. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan alat bantu teknologi, khususnya yang berkaitan dengan komputer, telah semakin menjadi fitur umum dari kelas. Untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar di kelas, guru perlu menetapkan siswa untuk melakukan tugas yang berkaitan dengan topik yang akan mereka pelajari di kelas. Dalam rangka untuk memahami penggunaan klausa adverbia, siswa dapat ditugaskan untuk membuat video tutorial dengan menggunakan Camtasia Studio 

Kata kunci: belajar madiri, camtasia studio, pengajaran tata bahasa, klausa adverbial

...

CLICK menuju DAFTAR ISI   atau bisa menuju ADI, bisa juga menuju  AMBARA

Tag autonomous learning, camtasia studio, teaching grammar, adverb clauses 

Artikel 9 (Ira Fatmawati )











TINDAK TUTUR DALAM INTEROGASI DI POLRES JOMBANG: KAJIAN PRAGMATIK 

Ira Fatmawati 
STKIP PGRI Jombang 

Abstract: Speech act is a pragmatics analysis, which is a branch of linguistics that study language from the aspect of actual usage. Pragmatics study the intention of utterance (which is for what the utterance is made); asking what someone intents to with a speech act; and relate the meaning with who speaking with whom, where, when, how. The purpose of this research is to describe (1) the form of the use of Indonesian usage in interrogation, (2) the function of Indonesian utterance in interrogation, (4) sociocultural factor which influences the choice of speech act in interrogation, (5) psychological factors which influence the determination of the form choice of Indonesian utterance in interrogation.The method used in this research is qualitative approach research by pragmatics domain design, which is in giving the research problem, the researcher based on context or determining factor in interaction. 

Keywords: speech act, oral interrogation, Polres Jombang, Pragmatics

Abstrak: Tindak tutur adalah analisis pragmatik, yang merupakan cabang linguistik yang mempelajari bahasa dari segi penggunaan aktual. Pragmatik mempelajari maksud dari ucapan (yang untuk apa ucapan yang dibuat); menanyakan maksud seseorang apa yang harus dengan tindak tutur, dan berhubungan dengan makna yang berbicara dengan siapa, dimana, kapan, bagaimana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan (1) bentuk penggunaan penggunaan bahasa Indonesia dalam interogasi, (2) fungsi ucapan bahasa Indonesia dalam interogasi, (4) faktor sosial budaya yang mempengaruhi pilihan tindak tutur dalam interogasi, (5 ) faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi penentuan pilihan bentuk ucapan bahasa Indonesia dalam interogasi. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan desain domain pragmatik, yang dalam memberikan masalah penelitian, peneliti berdasarkan faktor konteks atau menentukan dalam interaksi . 

Kata kunci: tindak tutur, interogasi lisan, Polres Jombang, Pragmatik

...

CLICK menuju DAFTAR ISI   atau bisa menuju ADI, bisa juga menuju  AMBARA

Tag speech act, oral interrogation, Polres Jombang, Pragmatics

Artikel 8 (Mariam Ulfa)












NOVEL SALI KARYA DEWI LINGGASARI (KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA)


Mariam Ulfa 
Dinas Pendidikan Kab. Ende 

Abstract: This study is a qualitative study which aims to study one of the anthropological elements that is local knowledge owned by Dani tribe which is reflected in the novel Sali written by Dewi Linggasari consisting of (1) the Dani’s Knowledge about the Environment, (2) the Dani’s knowledge about the law, ( 3) the Dani’s knowledge about foodstuffs processing (4) the Dani’s knowledge about clothes, and (5) Dani knowledge about health (6) changes in knowledge that occurred in the Dani tribe because of acculturation and assimilationThe results of this study indicate that (1) the Dani’s Knowledge in processing environment and natural surroundings have been very well developed (2) Knowledge possessed by the Dani in law and a mass settlement of legal issues and still very less, as seen from a very discriminatory marriage laws. (3) the Dani’s local knowledge in processing the food is very good (4) the Dani’s local knowledge about clothing is still limited to cover the body's most vital organs and as markers of one’s social status (5) The Dani’s knowledge about health is still minimal (6) The change in knowledge that occurred in the Dani because acculturation and the assimilation process happen in some aspects. 

Key words: literary anthropology, local knowledge, cultural change

Abstrak: Penelitian ini merupakan studi kualitatif yang bertujuan untuk mempelajari salah satu elemen antropologi yaitu pengetahuan lokal yang dimiliki oleh suku Dani yang tercermin dalam novel Sali yang ditulis oleh Dewi Linggasari yang terdiri dari (1) Pengetahuan suku Dani tentang Lingkungan Hidup, (2) pengetahuan suku Dani tentang hukum, (3) pengetahuan suku Dani tentang pengolahan bahan makanan (4) pengetahuan suku Dani tentang pakaian, dan (5) pengetahuan suku Dani tentang kesehatan (6) perubahan dalam pengetahuan yang terjadi pada suku Dani karena hasil akulturasi dan asimilasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pengetahuan suku Dani dalam pengolahan lingkungan dan alam sekitarnya telah berkembang dengan sangat baik (2) Pengetahuan yang dimiliki oleh suku Dani di hukum dan penyelesaian massa masalah hukum dan masih sangat kurang, seperti yang terlihat dari sangat diskriminatif hukum perkawinan. (3) pengetahuan lokal suku Dani dalam pengolahan makanan sangat baik (4) pengetahuan lokal suku Dani tentang pakaian masih terbatas untuk menutupi organ-organ tubuh yang paling vital dan sebagai penanda status sosial seseorang (5) Pengetahuan suku Dani tentang kesehatan masih minimal (6) perubahan dalam pengetahuan yang terjadi pada suku Dani karena akulturasi dan proses asimilasi terjadi dalam beberapa aspek. 

Kata kunci: antropologi sastra, pengetahuan local, perubahan budaya

...

CLICK menuju DAFTAR ISI   atau bisa menuju ADI, bisa juga menuju  AMBARA

Tag literary anthropology, local knowledge, cultural change

Artikel 7 (Syamsul Ghufron)











ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA: 

KONSEP, LANDASAN, JENIS, DAN PROSEDUR 


Syamsul Ghufron 
Universitas Islam Darul Ulum Lamongan 

Abstract: Berbuat kesalahan merupakan suatu bagian belajar yang tidak terhindarkan. Guru tidak perlu mengelak dari kesalahan, tetapi harus menghadapi serta memperbai alahan yang dibuat pembelajar. Hubungan antara pembelajaran bahasa dan kesalahan berbahasa tidak dapat dipisahkan. Kesalahan berbahasa yang ditimbulkan oleh pembelajar bahasa merupakan suatu hal yang perlu diketahui dan dipelajari. Analisis kesalahan berbahasa dipergunakan untuk menunjang pembelajaran bahasa. Guru atau perencana pembelajaran akan lebih mudah memilih, menyusun, menyajikan, dan melatihkan bahan pembelajaran bahasa. Dengan kata lain, jika bisa dikenali peta kesalahan itu akan bisa diprediksi`kesalahan yang mungkin dibuat oleh pembelajar. Tujuan akhir dari semua kegiatan itu adalah untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pembelajaran bahasa itu sendiri. 

Kata kunci: pembelejaran bahasa, kesalahan berbahasa, konsep, landasan, jenis, prosedur

Abstract: Making errors is an unavoidable part of learning. Teachers should not ovoid from making errors, but to face them and tries to improve students from making errors. The relationships between language learners and language errors is not separatable. Errors made by language learners is something that should be recognized and learned. Language errors analysis is used to support language learning. Teachers or curriculum developers will be easier to choose, to arrange, to present and to train language learning materials. The end objectives of those activities is to effectify the language learning itself. 

Keywords: language learning, language errors, concept, foundation, types, procedure

...

CLICK menuju DAFTAR ISI   atau bisa menuju ADI, bisa juga menuju  AMBARA

Tag language learning, language errors, concept, foundation, types, procedure

Artikel 6 (Dewi Puspitasari)











ANALISIS KONTRASTIF PEMARKAH ASPEK KONTINUATIF BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA JEPANG (PREFIKS ME ~, TER ~, DAN PARTIKEL TELAH 
DENGAN SUFIKS ~ TE ARU) 

Dewi Puspitasari 
Universitas Padjadjaran 

Abstract: Contrastive linguistic is an activity that contrasitified linguistic elements which include phonetics, vocabularies, grammatical, etc, between two or more language. This research contrasted languages of mother tongue with the language that being studied. This study will emphasize on contrastifiying two language, Indonesian and Japanese, by comparing Indonesian continuation's aspects prefix me ~, ter ~, and particle telah, with a suffix ~ te aru in Japanese. These objects are chosen due to its similarity in functional usage. The aims is to identify the rules of mother tongue with the language being studied, so that, we can compare and contrast between those two language in order to improve our skill in using foreign language, especially Japanese language. 

Keywords: Contrastive, Continuation’s Aspect, Prefix, Suffix, Perfect.

Abstrak: Kontrastif linguistik adalah suatu kegiatan yang membandingkan unsur-unsur linguistik yang meliputi fonetik, kosa kata, tata bahasa, dll, antara dua atau lebih bahasa. Penelitian jenis ini membandingkan bahasa-bahasa ibu dengan bahasa yang sedang dipelajari. Penelitian ini akan menekankan pada pembandingan dua bahasa, Indonesia dan Jepang, dengan membandingkan aspek kelanjutan Bahasa Indonesia yang berawalan me ~, ter ~, dan partikel telah, dengan akhiran ~ te aru dalam bahasa Jepang. Objek-objek ini dipilih karena kesamaan dalam penggunaan fungsional. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi aturan-aturan bahasa ibu dengan bahasa yang sedang dipelajari, sehingga, kita dapat membandingkan dan mengpertentangkan antara dua bahasa dalam rangka meningkatkan keterampilan kita dalam menggunakan bahasa asing, terutama bahasa Jepang. 

Kata Kunci: Kontrastif, Aspek Kelanjutan, Awalan, Akhiran, Sempurna


...

CLICK menuju DAFTAR ISI   atau bisa menuju ADI, bisa juga menuju  AMBARA

Tag Contrastive, Continuation’s Aspect, Prefix, Suffix, Perfect

Artikel 5 (Renita Donasari)











TEACHER TALK IN AN EFL CLASSROOM 
(RSBI CLASSROOM) 

Renita Donasari 
SMA Negeri 1 Kediri 


Abstrak: Masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini yaitu, (1) karakteristik komunikatif tuturan guru (TG), (2) karakteristik pedagogis TG, (3) berbagai jenis modifikasi TG untuk menghasilkan input yang mudah dipahami oleh siswa, dan (4) faktor yang melatarbelakangi guru memodifikasi tuturannya. Teori yang digunakan adalah fungsi komunikatif TG (Lei, 2009), modifikasi sintaksis dan pengujaran (Chaudron, 1988), rantai ujaran fonetis (Roach, 1983), dan peta fonetis internasional (2005). Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu penelitian sebuah studi kasus. Subjek penelitian ini adalah dua orang guru bahasa Inggris kelas RSBI. Data penelitian ini berupa segala jenis informasi pada TG dalam interaksi di kelas yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa karakteristik komunikatif TG kedua subjek memperlihatkan dampak yang baik dalam proses interaksi guru-siswa di kelas. 

Kata kunci: tuturan guru, karakteristik komunikatif, karakteristik, pedagogis, modifikasi

Abstract: The main problems discussed in this study are namely, (1) the characteristics of communicative teacher talk (TG), (2) TG pedagogical characteristics, (3) various types of TG modification to produce an easily understood input for students, and (4) underlying factors that makes the teacher modify his talk. The theory used is the communicative function of TG (Lei, 2009), modification of syntax and speech (Chaudron, 1988), phonetic speech chain (Roach, 1983), and the international phonetic map (2005). This research is a case study of descriptive qualitative research. The subject of this study is two RSBI grade English teacher. These research data are in the form of all kinds of information on the TG in the interaction in class-related research problems. The results of the analysis and discussion show that the characteristics of communicative TG both subjects showed a good impact in the process of teacher-student interaction in class. 

Key words: teacher talk, communicative characteristics, pedagogical characteristics, modification

...

CLICK menuju DAFTAR ISI   atau bisa menuju ADI, bisa juga menuju  AMBARA


Tag teacher talk, communicative characteristics, pedagogical characteristics, modification

Artikel 4 (Cholis Mawanti)











TRANSFORMASI NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KE DALAM FILM PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN (KAJIAN INTERTEKSTUALITAS) 

Cholis Mawanti 
SMAN 1 Wonoayu Sidoarjo 

Abstract: This research aims to expose transformation from novel to film, which covers (1) transformation of plot (2) transformation of characterization, and (3) implementation of hypogram which occur in that transformation. This research uses qualitative approach. The related theories used in this research are the concept of novel transformation into film, intertextuality, structural theory, and semiotics theory. The sources of data used are the novel Perempuan Berkalung Sorban and the movie Perempuan Berkalung Sorban. The result of the analysis In relation to the purpose (1), the result of the transformation shows that there are three forms of transformation that occur on the plot. The first transformation is there added event in the form of new scenes in the movie. The second transformation is there are events in the novel that are excluded in the movie. The third transformation is transforming what are already in the novel into the ones included in the novel. The result of the research (2), the transformation of characterization from the novel into the movie shows changes. The result of the research (3), the implementation of hypogram in transformation obtains the result of twenty-five hypogram transformed in the movie. Based on the analysis in the discussion, the types of transformation that occurs are: seven excerpts, three expansions, nine modifications, four combinations of excerpt and modification, and two combinations of expansion and modification. There is no transformation of conversion. 

Keywords: transformation, novel, movie, intertextuality

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengekspos transformasi dari novel ke film, yang meliputi (1) transformasi dari plot (2) transformasi karakterisasi, dan (3) pelaksanaan hypogram yang terjadi dalam transformasi itu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teori-teori terkait yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep transformasi novel ke film, intertextuality, teori struktural, dan teori semiotika. Sumber data yang digunakan adalah novel Perempuan Berkalung sorban dan film Perempuan Berkalung sorban. Hasil analisis Dalam kaitannya dengan tujuan (1), hasil transformasi menunjukkan bahwa ada tiga bentuk transformasi yang terjadi pada plot. Transformasi pertama adalah ada acara ditambahkan dalam bentuk adegan baru dalam film. Transformasi kedua adalah ada acara di novel yang dikecualikan dalam film. Transformasi ketiga adalah transformasi apa yang sudah di novel ke yang termasuk dalam novel ini. Hasil penelitian (2), transformasi karakterisasi dari novel ke film menunjukkan perubahan. Hasil penelitian (3), pelaksanaan hypogram dalam transformasi memperoleh hasil dua puluh lima hypogram berubah di film. Berdasarkan analisis dalam diskusi, jenis transformasi yang terjadi adalah: tujuh kutipan, tiga ekspansi, sembilan modifikasi, empat kombinasi kutipan dan modifikasi, dan dua kombinasi ekspansi dan modifikasi. Tidak ada transformasi konversi.
  
Kata kunci: Transformasi, novel, bioskop, intertektualiti


...


CLICK menuju DAFTAR ISI   atau bisa menuju ADI, bisa juga menuju  AMBARA

Tag transformation, novel, movie, intertextuality